Saturday, May 9, 2015

The Power Of Love


Benarkah cinta memiliki kekuatan yang 'dahsyat?'

Itu benar, kawan. Cinta memilikinya. Memiliki kekuatan yang dahsyat itu. Kekuatan cinta yang amat luar biasa. Sejarah, bahkan telah mengukirnya.  Orang yang sedang jatuh cinta akan mengorbankan apa saja demi yang dicintainya. Sungguh, telah dijadikan semuanya indah oleh cinta. Meski  Kita harus menikmatinya dulu dengan bumbu-bumbu kepedihan.

                ‘Kenapa kita bicara tentang cinta di facebook? Tidak adakah tempat lain?’ Pertanyaan bagus! Begini, kalau kita bicara cinta di warung nasi padang, tentu itu sangat tidak nyambung sekali. Karena di facebook inilah kebanyakan manusia menyemai benih-benih cinta daripada di warung nasi padang. Tentu saja cinta yang berbeda dengan yang akan kita bahas ini. Hm, Sudah jelas?

Bayangkan! 'Seseorang' keluar pada malam hari, menjelang  pertengahan malam. Dimana sebelumnya sang istri meminta untuk dibelikan sesuatu olehnya. Oh, Rupanya sang istri sedang ngidam. Sedangkan 'seseorang' itu baru saja akan merajut mimpi di kasur empuknya. Namun iya kabulkan apa yang diminta istrinya. Hebat! Sebuh Pengorbanan 'kecil' yang mengagumkan.

"Hei, sob. Anda belum nikah bukan? berhentilah membahas cinta!"

Pertanyaan sekaligus kritkian yang bagus, kawan. Dengarkan! Asal kau tau, 'seseorang' yang menceritakan kepadaku secara langsung adalah guruku. Ya, guruku sendiri. Guru fiqhku waktu silam. Jadi aku tidak akan berhenti membahas masalah 'cinta'.

Baiklah, mari kita lanjutkan membahas kekuatan  'cinta' yang bukan sekedar kekuatan cinta belaka. Kekuatan cinta yang berbeda. Kekuatan cinta yang anti mainstream. Kekuatan cinta yang tidak seperti kebanyakan. Cinta ini, cinta yang langka.

Kekuatan cinta itulah Yang menjadikan seorang Bilal bin Rabah lebih memilih dipanggang di padang pasir saat matahari tengah bergejolak, dengan sebongkah batu besar yang menindihnya, hingga nyaris meremukan tulang dadanya. Ketimbang ia berpaling dari sang Kekasihnya.

Kekuatan cinta itulah yang dapat menghilangkan rasa sakit sementara, oleh sebutir peluru yang menghujam tubuh sang mujahid. Bahkan, sang mujahid diakhir hayatnya terkadang lebih sering membahasi lisannya dengan pujian-pujian untuk Kekasihnya. Tanpa rasa takut, sang  mujahid mepertaruhkan nyawa dan hartanya dengan rentetan hujaman peluru serta desingan mortir, demi membuktikan cintanya yang tulus kepada sang Kekasih. Cinta itu, cinta yang telah melahirkan pengorbanan dan prioritas.


'Cinta' yang berbeda ini dapat memasukan sang hamba kepada surgaNya. Cinta yang tidak pernah diselubungi dengan kedustaan. Cinta yang tidak pernah bermanis muka dan berkata dusta. Cinta yang memiliki 'kekuatan' yang amat dahsyat. Cinta yang tidak akan pernah ada kebosanan. Cinta, Yang telah dijanjikan jika seseorang merasakannya akan dimasukan ke surga milik-Nya. 

Sumber: Harits Cyber

Sunday, April 5, 2015

Rahasia Bersikap Lebih Dewasa Di Media Sosial

Rahasia Bersikap Lebih Dewasa Di Media Sosial
     Kalian pasti sudah tahu apa itu jejaring sosial atau Media sosial. Tempat berbagi segalanya, tak terkecuali. Kalian dituntut sebebas-bebasnya melakukan apa saja di Media sosial tersebut. 

     Dan Indonesia termasuk pemakai social network terbesar didunia. Hampir disetiap sudut entah itu kota, rumah sakit, angkutan umum, hingga masjid, dapat kita temukan orang-orang yang sedang bermain gadget. Dan kemungkinan besar mereka sedang membuka media sosial, semisal facebook.

     Namun perlu diperhatikan, semua itu memiliki batasan atau ketentuan. Yang kalau dilanggar, imbasnya bakal diri kamu yang kena. Khususnya jika kamu membagikan pengalaman atau masalah yang kamu sedang hadapi, ke publik. Dan saat kamu bisa menahan diri untuk tidak melewati batasan-batasan, selamat, artinya kamu sudah bisa bersikap dewasa.

     Karena  tidak semua pengalaman yang kamu alami harus ter-publish ke media, apalagi media sosial. Yang mana banyak sekali entah itu temen sekantor kamu, temen sekelas, temen sepungutan atau temen lainnya, yang memakai media sosial. Tidak seharusnya kisah percintaan, karier, kegantengan atau kejelekan kamu, apalagi tentang ibadah kamu jadi konsumsi publik di media sosial.
    hmm, apakah kau lagi mencari sensasi? Ku pikir lebih baik kamu merasakan sensasi dinginnya air eskelapa di bulan puasa, deh.
     Tidak seharusnya juga kamu masang foto yang tidak pantas di lihat banyak orang atau publik. Misalnya tentang privasi kamu, tentang tubuh mu yang katanya indah, khusunya untuk cewek dilarang berat, loh, memamerkan aurat. Atau memasang foto kamu yang lagi narsi di depan kali ciliwung yang membuat orang lain eneuk melihatnya.
     Sst, taukah kamu, jika kamu nge-post photo di Facebook itu tidak terhapus selamanya, loh? Walaupun kamu sudah men-deletenya. Selamanya, sekalipun kamu sudah menghapus akun facebookmu sendiri. Yaa, denger-denger sih itu disimpan di databse lembaga keamanan Amerika, bisa jad CIA.
     Cobalah kamu dewasa sedikit saja di media sosial. hindari juga yang namanya adu 'bacot' di sosmed, yang akhirnya bisa berakhir dengan permusuhan di dunia real. Kan sayang seribu sayang kalau kamu musuhan sama sahabat kamu hanya gara-gara ngeributin ayam dulu apa telur dulu di social media. Sungguh, hindarkan yang seperti ini. Namun, berbeda hukumnya, dengan debat antara agama islam dan agama syiah. Yang ini karena di real-nya pun seperti itu.

     Dan Alangkah baiknya kalau di social media, kamu memberikan nasehat kepada sesama teman, sesama musuh atau sesama abang-abang yang biasa nongkrong, yang katanya baru kemaren sore bikin akun facebook. Saling membagikan hal-hal yang bermanfaat. Misalnya Tips Trik Lost Saga. Atau apa saja, yang penting itu bermanfaat dan tidak membuat keributan (baca: adu bacot).

     Bukankah rasulullah telah bersabda d
iriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
     Nah, hadist di atas setidaknya memotivasi kamu untuk saling berbagi kebaikan. So, dewasa itu mudah untuk berbagi kebaikan bukan? Jangan gengsi dan enggak usah takut di cap sok alim.  Toh, pahala buat kamu sendiri, enggak rugi dah. Dan ingat, sudah saatnya kamu gunakan Media Sosial dengan bijak, dengan penuh perhitungan, dan dengan bersikap lebih dewasa. 

Wallahua'lam.     
.
~Author: Abu Hudzafah~
05/04/15 02.36

Thursday, March 26, 2015

Ikhwan Lebay Vs Akhwat Narsis

Ikhwan Lebay Akhwat Narsis

"Ikhwan Lebay

Akhwat Narsis"

Kira2 begitu judul sebuah majalah islami, Elfata *ups.. bukan promosi*
jelas sangat realistis. Judul yang benar-benar mencerminkan keadaan dewasa ini.

Dimana ikhwan jaman sekarang lebay penuh dengan rayuan gombal!
Serupa dengan akhwat jaman sekarang, narsis-narsis... Entah tujuannya untuk apa.
Dan betul kita dibolehkan eksis, tapi tidak harus narsis juga. Tapi ikhwan?! Peeh, malah menggomentarinya dengan bahasa yang nggaholl plus lebay bin alay.

ibarat gayung bersambut, munculah tongsis tongkat sosis.. e..eh, maksud saia tongkat narsis..
Sebagai laki-laki kalau jalan harus menunduk, tujuannya selain ghadul bashar juga untuk menghindari rasa sombong. nah kalau di dunia maya?! WTH?? *what the heaven?!*
kan kagak lucu kita lagi ngescroll disalahsatu sosial media sambil nunduk.



Author: Abou Hudzafah
Date: 27/March/2015

Copyright©2015 Harits Cybeer Indonesia


Naik Gunung VS Ke Masjid

Naik Gunung VS Ke Masjid

Naik gunung yang tingginya terkadang lebih dari 3000 mdpl (meter diatas permukaan laut) yang jauhnya samapai berkilo-kilo meter hingga membutuhkan modal ratusan ribu sekian, dan anda mampu untuk menaikinya?!
Lah, giliran kemasjid untuk sholat jamaah yang jaraknya cuman beberapa meter saja dari rumah, ogahnya minta ampun!
tapi anehnya giliran dipuncak malah poto-poto gak jelas ente lagi pada solat jamaah beralaskan tanah yang ber-background awan. Abis itu sebarin malah disebarin di sosmed photo solat jama'inya... beuh!
------------------------
sudahlah, enggak usah ngebayangin si "dia" saat membaca setatus diatas. koreksilah diri ente dulu, termasuk sebagai peringatan buat saya sendiri.

Cirebon 23/12/2014


Author: Abou Hudzafah
Date: 27/March/2015

Copyright©2015 Harits Cybeer Indonesia

Mencintaimu Apakah Harus Sesakit Ini?

Mencintaimu apakah harus sesakit ini

    ''Mencintaimu apakah harus sesakit ini?''. Kalimat yang simple dan secara tidak langsung menyalahkan cinta. Padahal dengan cinta, kita bisa terpleset ke neraka atau bisa masuk ke surga, "Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat nanti.” Itu yang di sabdakan rasulullah salallahua'laihi wasallam.
     Dengan cinta pula, ibadah kita bisa dikatakan sempurna. karena selain menghadirkan rasa takut dan harap kepada allah saat beribadah, kita pun harus menyertakan rasa cinta kepada Allah. Bukan hanya rasa harap dan takut saja. ya, itu kalau kamu ingin ibadahmu sempurna.
     Dan tahukah kamu,dengan adanya rasa cinta terkadang seseorang akan menjadi lebih hebat dari biasanya. terkadang orang biasa pun bisa menjadi orang yang luar biasa karena cinta. contohnya amar bin yasir, saking cintanya kepada Allah dan begitu rindunya dengan surga, biarpun disiksa seberingas apapun oleh kafer quraisy beliau tetap teguh dengan keislamannya.
     itulah cinta. sebuah anugerah yang diberikan allah kepada mahluknya. namun sayang, jaman sekarang banyak sekali orang yang salah dalam menggunakan istilah cinta, bahkan perasaan cinta pun mereka salah gunakan. Love is like war: easy to begin but very hard to stop.


_DON'T FORGET TO SHARE _


Author: Abou Hudzafah
Date: 27/March/2015

Copyright©2015 Harits Cybeer Indonesia

Lebih Kuasa Daripada Penguasa Rupanya

Lebih Kuasa Daripada Penguasa Rupanya     Majalengka sore, awan mendung yang sedari tadi menyelimuti atsmofer kota angin itu perlahan menghilang. Di sebuah bunderan jalan raya yang bersih jauh dari sampah dan coretan karya anak muda lagi kehabisan buku gambar, saya melihat sebuah sepanduk yang sepertinya dipasang kepolisian setempat. terbengong sesaat. terbengong bukan karena melihat gambar polisi versi kartun yang keliatan imut padahal galak di sepanduk itu, bukan! tapi karena tulisan yang terpampang jelas, "Helm adalah 'penyelamat' mu". Apa?? penyelamat? Kalimat yang sangat berbahaya ini membuat orang yang mengetahui maknanya tiba-tiba akan bergairah untuk merobeknya.

     Penyelamat kita sudah jelas. dimanapun kita berada dan kapanpun, hanya Allah ta'ala yang menyelamatkan kita. toh yang namanya helm masih kurang kuat dibanding peci. gak usah minta bukti, cobalah buktikan sendiri. banting sekeras mungkin helm yang anda punya (jangan yang punya tetangga), lalu banting sekeras mungkin pula pada peci. bisa dilihat mana yang paling banyak mengalami kerusakan? itu buktinya kalau helm bukanlah segalanya. penyelamat kokmudah  hancur?

     Memang helm saat berkendara itu wajib dikenakan, selain untuk menunjang keselamatan (hanya penunjang), pun sudah menjadi peraturan negara bagi setiap pengendara bermotor sekalipun becak bermotor maka harus memakainya. asal jangan berkeyakinan kalau kita pake helm pasti selamat kalau kagak pake bakal celaka, jangan. hanya Allah a'zza wajal yang menentukan kita selamat atau tidak.


     “Tidakkah mereka memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dia tidak merasa letih karena menciptakannya, dan Dia kuasa menghidupkan yang mati? Begitulah, sungguh Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(QS. Al-Ahqaf, (46):33)
wallahua'lam.

_DON'T FORGET TO SHARE _



Author: Abou Hudzafah
Date: 27/March/2015

Copyright©2015 Harits Cybeer Indonesia