Benarkah cinta memiliki kekuatan
yang 'dahsyat?'
Itu benar, kawan. Cinta
memilikinya. Memiliki kekuatan yang dahsyat itu. Kekuatan cinta yang amat luar
biasa. Sejarah, bahkan telah mengukirnya. Orang yang sedang jatuh cinta akan
mengorbankan apa saja demi yang dicintainya. Sungguh, telah dijadikan semuanya
indah oleh cinta. Meski Kita harus
menikmatinya dulu dengan bumbu-bumbu kepedihan.
‘Kenapa kita bicara tentang cinta
di facebook? Tidak adakah tempat lain?’ Pertanyaan bagus! Begini, kalau kita
bicara cinta di warung nasi padang, tentu itu sangat tidak nyambung sekali.
Karena di facebook inilah kebanyakan manusia menyemai benih-benih cinta
daripada di warung nasi padang. Tentu saja cinta yang berbeda dengan yang akan kita
bahas ini. Hm, Sudah jelas?
Bayangkan! 'Seseorang' keluar
pada malam hari, menjelang pertengahan
malam. Dimana sebelumnya sang istri meminta untuk dibelikan sesuatu olehnya.
Oh, Rupanya sang istri sedang ngidam. Sedangkan 'seseorang' itu baru saja akan
merajut mimpi di kasur empuknya. Namun iya kabulkan apa yang diminta istrinya.
Hebat! Sebuh Pengorbanan 'kecil' yang mengagumkan.
"Hei, sob. Anda belum nikah
bukan? berhentilah membahas cinta!"
Pertanyaan sekaligus kritkian
yang bagus, kawan. Dengarkan! Asal kau tau, 'seseorang' yang menceritakan
kepadaku secara langsung adalah guruku. Ya, guruku sendiri. Guru fiqhku waktu
silam. Jadi aku tidak akan berhenti membahas masalah 'cinta'.
Baiklah, mari kita lanjutkan
membahas kekuatan 'cinta' yang bukan
sekedar kekuatan cinta belaka. Kekuatan cinta yang berbeda. Kekuatan cinta yang
anti mainstream. Kekuatan cinta yang tidak seperti kebanyakan. Cinta ini, cinta
yang langka.
Kekuatan cinta itulah Yang
menjadikan seorang Bilal bin Rabah lebih memilih dipanggang di padang pasir
saat matahari tengah bergejolak, dengan sebongkah batu besar yang menindihnya,
hingga nyaris meremukan tulang dadanya. Ketimbang ia berpaling dari sang Kekasihnya.
Kekuatan cinta itulah yang dapat
menghilangkan rasa sakit sementara, oleh sebutir peluru yang menghujam tubuh
sang mujahid. Bahkan, sang mujahid diakhir hayatnya terkadang lebih sering
membahasi lisannya dengan pujian-pujian untuk Kekasihnya. Tanpa rasa takut, sang
mujahid mepertaruhkan nyawa dan hartanya
dengan rentetan hujaman peluru serta desingan mortir, demi membuktikan cintanya
yang tulus kepada sang Kekasih. Cinta itu, cinta yang telah melahirkan
pengorbanan dan prioritas.
'Cinta' yang berbeda ini dapat
memasukan sang hamba kepada surgaNya. Cinta yang tidak pernah diselubungi
dengan kedustaan. Cinta yang tidak pernah bermanis muka dan berkata dusta. Cinta
yang memiliki 'kekuatan' yang amat dahsyat. Cinta yang tidak akan pernah ada
kebosanan. Cinta, Yang telah dijanjikan jika seseorang merasakannya akan
dimasukan ke surga milik-Nya.
Sumber: Harits Cyber